Selamat Datang Kawan di Blog SPI B

Kamis, 19 April 2012

Studi Persaudaraan Dalam Islam


STUDI PERSAUDARAAN DALAM ISLAM

A.    Makna Ukhuwah
Ukhuwah (brotherhood) adalah persamaan di antara umat manusia. Dalam arti luas, ukhuwah melampaui batas-batas etnik, rasial, agama, latar belakang social, dsn keturunan , dan sebagainya. Lebih lanjut ukhuwah secara hierarki mencari saling pengertian dan membangun kerja sama keduniaan seoptimal mungkin dalam menunaikan tugas-=tugas kekhalifaan. Dengan konsep ukhuwah diharapkan ada persaudaraan dan persamaan yang tidak membeda-bedakanumat manusia.
            Ukhuwah berarti persamaan dan keserasian dalam banyak hal. Karena itu, persamaan dan keserasian dalam keturunan mengakibatkan persaudaraan dan persamaan dalam sifat-sifatjuga mengakibatkan persaudaraan(QS. Al-isra : 11).
                     Konsep ukhuwah yang dikembangkan menjadi satu istilah sekarang “iinklusifisme” berarti  kesediaan untuk merangkul semuanya sambil meningkatkan pemahaman yang bersifatlebih prinsip dan ideologis. dengan begitu , maka yang dimaksud dengan “ukhuwah islamiyah” berarti hubungan persaudaraan yang didasarkan atas persamaan dan keserasian prinsip kehidupan dan ditopang oleh pemahaman islam secara universal. Karena itu, dalam ukhuwah islamiyah tidak diisyaratkan adanya kesamaan pendapat umat secara keseluruhan, karena dalam ukhuwah dimungkinkan adanya perbedaan dan ketidaksesuaian, hanya saja semua itu tidak bersifat esensi dan prinsipil dan tidak menyalahi kaidah pokok islam.
B.     Bentuk-Bentuk Ukhuwah
Sesuai pemaknaan ukhuwah menurut Al-Quran dan al-Sunnah, maka ukhuwah dibedakan menjadi empat bentuk, yaitu:
1.      Ukhuwah Fi Al- Ubudiyah
Ukhuwah Fi Al- Ubudiyah yaitu seluruh makhluk adalah bersaudara dalam arti memiliki kesamaan(QS. Al-An’am: 3). Bentuk ukhuwah nodel ini mirip dengan ukhuwah alamiyah, adalah adanya kesesuaian manusia dengan alam semesta , mengingat manusia merupakan bagian kecil dari alam makro, walaupun alam makro sebagai intinya. Konsekuensinya adalah keharusan manusia untuk melestarikan semua ciptaan Allah SWT.
2.      Ukhuwah fi al-Insaniyah
Ukhuwah fi al-Insaniyah Adalah seluruh umat manusia adalah bersaudara, karena mereka bersumber dari ayah-ibu yang satu (QS. al-Hujarat: 12). Model ukhuwah kedua ini cakupnya lebih sempit dari ukhuwah yang pertama, karena lingkup persaudaraan sebatas manusia dengan manusia yang hidup di dunia, tampa membedakan apapun. Semuanya adalah saudara tanpa terkecuali.
3.      Ukhuwah fi al-Wathaniyah wa al-nasab
Ukhuwah fi al-Wathaniyah wa al-nasab Adalah saudara dalam seketurunan dan kebangsaan seperti yang diisyaratkan dalam Al-Quran. Model ukhuwah ketiga ini juga lebih sempit dari bentuk yang kedua ukhuwah di atas, karena lingkup persaudaraan hanya meliputi persaudaraan sebangsa dan setanah air. Lebih lanjut ukhuwah ini tidak mengkosentrasikan pada pemerintahan islam, hanya saja masing-masing warga negara mempunyai kewenangan untuk berpartisipasi dalam mengembangkan Negara.
Prinsip paling cocok dalam ukhuwah ini adalah berpijak pada “al-tasamuh” (toleransi), yaitu adanya interaksi timbal balik antarumat beragama, menghargai kebebasan beragama bagi orang yang tidak sepaham , tidak mengganggu peribadatan serta tetap menjaga ukhuwah wathaniyah-nya
4.      Ukhuwah fi din al-Islam
Ukhuwah fi din al-Islam  adalah persaudaraan antarinteren umat islam. Dilihat dari sifatnya, ukhuwah model ini ruang lingkupnya lebih sempit dari ketiga ukhuwah diatas, karena hanya mencakup umat islam saja. Namun jika dilihat dari isinya, maka cakupan Ukhuwah fi din al-Islam lebih luas, karena tidak dibatasi wilayah Negara bahkan tidak dibatasi alam yang ditempati, apakah masih hidup atau sudah mati, ke sesamanya saudara dalam seagama, sehingga masing-masing orang muslim mempunyai kewajiban terhadap muslim lainnya. Misalnya megucapkan salam, megurus dan mengantarkan jenazah dan lainnya.
            Keempat bentuk ukhuwa di atas  esensial mempunyai kesamaan, yaitu adanya anjuran untuk hidup rukun, saling menghormati, saling membantu , kerja sama, tenggang rasa, solidaritas, social, dengan mendudukkan pada posisinya masing-masing sesuai dengan cirri khas bentuk ukhuwah yang dilakukan. Keempat bentuk ukhuwah di atas pada hakikatnya merupakan pengejawantahan dari prinsip tauhid yang harus ditegakkan dalam hidup dan kehidupan sehari-hari.

C.    Prinsip Ukhuwah Dalam Islam
Berbicara tentang prinsip ukhuwah dalam Islam dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu:
1.      Prinsip ukhuwah fi din al-islam
Prinsip ukhuwah fi din al-islam harus diorientasikan pada delapan prinsip pokok, yaitu:
a.       Ukhuwah islamiyah ditegakkan atas akidah yang mantap, yakni akidah yang disimpulkan dalam kalimat sahadat.
b.      Al-tasamuh fi al-ikhtilaf  (toleransidalm setiap perbedaan).
c.       Al-ta’awun (saling menolong antar sesama).
d.      Al-tawazun (sikap seimbang antara semua bidang).
e.       Al-Tawassuth (bersikap sederhana dan tidak memihak).
f.        Al-Wahdan wa ittishal (integritas dan konsolidasi di semua bidang).
g.      Memandang islam sebagai agama yang “rohmah lil alamin”.
h.      Membentuk pemerintahan yang islami.

2.      prinsip ukhuwah diniyah (toleransi antar umat beragama)
Dalam hubunganya dengan ukhuwah diniyah terhadap beberapa konsep  tentang usaha mencapai kerukunan hidup di antara mereka, sebagaimana dinyatakan oleh A. Mukti Ali, sebagai berikut:
a.     Dengan jalan menegakkan paham sinkritisme, yakni berbagai aliran yang hendak mencapuradukan agama menjadi satu yang hakikatnya sama.
b.    Dengan jalan reconception, yakni menyelami dan meninjau kembali agama sendiri ddalam berhadapan langsung dengan agama-agama lsin.
c.     dengan jalan sintesis, yakni menciptakan suatu agama baru yang elemen-elemenya diambilkan dari berbagai agama sehingga para pemeluk agamalain dapat merasa ajaran agamanya telah terambil dalam agama sintesis (campuran).
d.    Dengan jalan penggantian,yakni mengakui bahwa agamanya sendirilah yang paling benar, sedangkan agama-agama lainnya itu salah.
e.     Dengan jalan Agree disagreement (setuju dalam perbedaan), dalam arti kita mengakui bahwa agama kitalah yang paling benar dan baik, namun kita menyadari bahwa agama mempunyai perbedaan dan persamaan.

3.      prinsip ukhuwah alamiyah
Prinsip ukhuwah dalam bentuk ini adalah:
a.       Memahami hukum malam dan menundukkan sebagaimana mestinya.
b.      Alam hanya milik Allah (QS. al-maidah: 20), manusia hanya diberi hak untuk menguasai sementara waktu (QS. al-Hadid: 7)
c.       Alam berevolusi menuju kesempurnaan(QS. al-A’la: 2), karenanya manusia harus menjaga evolusi itu dengan cara tidak merusaknya (QS. ar-Ruum: 41).
d.      Alam berkembang menurut hukum kausalitas(sebab-akibat) dan selalu tunduk  kepada hukum Allah (QS. Fushshilat: 11).
e.       Alam merupkan sumber ilmu pengetahuan dan karya Allah yang tidak tertulis (QS. al-Imran: 190-191).


3 komentar:

  1. Assalamu'alikum,, sangat berguna dan saya hrap blh menambah perkongsian selepas ini.. dan nak menekankan bahawa Ukhuwah Insaniyah lebih terperinci dalam al-hujarat 49:13...

    BalasHapus
  2. Maaf itu yang surat Al-Isra ayat 11 yang dituliskan diatas artinya kok jauh beda ya sama Arti surat Al-Isra ayat 11 yang sebenarny?

    BalasHapus